Pages

H2: 19 Nights, 19 Masjids

Tempat: Masjid Al-Mau'izhatul Hasanah, Pisangan, Ciputat
Formasi: 4(2T)+3W
Waktu: 30 menit
Tausiah pra-Tarawih: Puasa dan kesehatan
***
Tentu saja di sini pun masih penuh dengan jamaah. Namanya juga baru H2. Oiya, tidak mau mengalami kejadian tahun lalu yang mesti salat di bagian luar masjid, termasuk dalam program ONOM ini adalah saya menargetkan sampai di masjid sasaran sebelum Isya.
Dalam tausiah sebelum Tarawih dimulai, mutawasi (pemberi tausiah) memaparkan hubungan antara puasa dengan kesehatan. Dalil tipikalnya, tak lain hadis "shuumuu tashihuu." Ia mengungkap beberapa cerita dan fakta yang mendukung hubungan positif puasa terhadap kesehatan. Misalnya seseorang yang menderita suatu penyakit pencernaan menjadi sembuh justru karena berpuasa. Tapi, ia mengingatkan, puasa yang menyehatkan adalah puasa yang dilakukan dengan benar. Di antaranya dengan mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka yang tidak berlebihan.
***
Sebelum sampai ke Al-Mauizhatul Hasanah, setelah salat Maghrib di Fathullah, ternyata sandal JElek Pembuat hatI Tenang (atau biasa disingkat sandal JEPIT) saya dipakai orang dan entah dibawa ke mana. Jadilah saya mesti keluar masjid bertelanjang kaki. (Ini adalah kejadian kedua dalam satu minggu. Kejadian serupa terakhir pada 27 Agustus.) Saya pun lalu membeli si JElek generasi berikutnya sebelum menuju masjid sasaran malam ini.
Alhamdulilah, dini harinya bisa mendapat berkah sahur setelah kemarin luput karena bangun sudah hampir Subuh. Paginya, pascasalat Subuh di Fathullah, saya mendapati si JElek Pembuat hatI Tenang yang semalam menghilang. Ditunggu sampai hampir semua jamaah keluar, ternyata tak ada yang memakainya pulang. Dengan asumsi tidak mungkin akan ada yang mengambilnya, saya pun lalu membawa si JElek pulang. (Padahal sudah saya relakan, semoga saja tidak apa-apa.) Lumayan, jadi ada cadangan, hehe....
***
Sedikit cerita, ONOM kali ini adalah edisi kedua. ONOM edisi pertama (pada 2005 atau 2006, lupa persisnya) ketika saya masih di Jatinangor. Waktu itu, saya ber-Tarawih 19 kali di 19 masjid berbeda. Idenya spontan saja, sama seperti kali ini. Bedanya, saya mengenal lebih banyak masjid di Jatinangor, yang letaknya cukup berdekatan, jadi saya yakin bisa melakukannya. Entah dengan ONOM II ini, semoga juga bisa.

No comments:

Post a Comment