Pages

12 Jam Jadi 'Mahasiswa'

Kesempatan pulang seminggu ini diawali dengan "napak tilas" salah satu rute favorit saya sewaktu masih mahasiswa lucu-lucunya di Jatinangor: Jatinangor-Palasari.
Dari Ciputat (21/6), sengaja mengambil jalur ke Tasik/Garut via Cileunyi. Ada keperluan mengambil beberapa barang saya yang masih tersisa di kosan terakhir saya. Plus sudah berniat mau membelikan buku sebagai "kado nikah" buat seorang teman. Bicara buku, tentu Palasari jawabnya.
Rancangannya seperti ini: dari Ciputat jam 6:30, sampai di Cileunyi jam 10 atau 11, ke Palasari plus keliling-keliling-tidak-tentu di Bandung sampai Ashar, paling telat sampai Jatinangor jam 4, mengambil barang di bekas kosan, langsung pulang ke Rajagaluh, sampai rumah paling telat jam 8.
"Napak tilas" diawali dengan Damri Jatinangor-Dipati Ukur. Kecuali ongkosnya yang naik gopek, suasananya nyaris tak berubah. Menarik sekali memerhatikan mahasiswi-mahasiswi, eh..., maksud saya mahasiswa-mahasiswi, yang asyik dengan kesibukan masing-masing. Dari yang baca buku sampai yang baca komik (jadi seperti melihat diri sendiri di masa lalu). Dari yang ngobrol lewat hp sampai yang tat-tit-tut mengetik sms. Dari yang merumpi sampai yang cuma bengong. Malah ada yang seperti kurang kerjaan memerhatikan orang-orang, seperti saya. Masih sama seperti ketika saya di posisi mereka terakhir dua tahun lalu. (Atau mungkin sampai nanti pun akan tetap seperti itu? Entahlah.)
Suasana Palasari pun tak banyak berubah, kecuali tentu saja tumpukan buku-bukunya yang makin menggunung. Yah, sebenarnya sih berubah, sejak kebakaran beberapa waktu lalu. Tapi sekarang bekasnya sudah tak tampak. Syukurlah buku-buat-kadonya dapat: Pengantin Al-Qur'an. Entah bagus atau tidak, karena saya sendiri belum membacanya. Semoga saja bagus. (Kalau ada yang sudah baca, silakan kasih komentarnya di sini.) Plus dua buku buat sendiri: OGBOL dan SUM (ketularan seseorang yang suka menyingkat-nyingkat judul buku dan nama orang).
Dari Palasari, pulang lewat jalur Palasari-Merdeka-Dago-Jatinagor. Masih hampir seperti ketika saya terakhir kali melaluinya. Begitu juga Jatinangor. (Entah kenapa, setiap kali ke sini, kesannya saya ini masih mahasiswa.) Sampai di eks-kosan sesuai kiraan, jam 4 lebih. Sayangnya tidak bisa langsung pulang-setelah-mengambil-barang karena si teman sedang memberikan "kursus" English. Jadilah saya menunggu sampai pertemuan selesai, sekira Maghrib. (Tapi dengan begitu saya jadi ada kesempatan untuk menyampul-plastik "buku kado".)
Bakda Maghrib dari Jatinangor (entah juga masih sama atau tidak, karena di bus sebagian lamanya saya tidur), sampai rumah jam 10-an. (Bagian akhir "napak tilas".) Alhamdulillah.

2 comments:

  1. OGBOL dan SUM =?
    jadi penasaran

    ReplyDelete
  2. Silakan cari di BBC, ato tanya ahlinya, yg udah piawai bikin RPF, TR, AS, JWD, PAT, MC, tBC, ... :D

    ReplyDelete